Ragam Teknik Memotret Gerak

on Sabtu, 06 April 2013
13580786312030498486
Memotret gerak (Bowo Bagus/Kampret)
Dalam bidang fotografi memotret gerak adalah tantangan tersendiri, karena tak mudah untuk mengabadikan obyek yang bergerak. Diperlukan pengetahuan dan skill yang memadai dalam menangkap momen gerak. Pengetahuan itu di antaranya teknik-teknik bagaimana memotret gerak.

Untuk memotret gerak (motion/movement) dapat menggunakan salah satu dari teknik berikut:
1. Teknik Freezing
Memotret obyek bergerak dengan teknik ini adalah bagaimana “membekukan” obyek pada momen bergerak yang tepat sehingga diperoleh foto yang menggambarkan gerakan.
Berikut ini adalah setting kamera untuk memotret gerak dengan teknik freezing:
- Setting manual: menggunakan speed tinggi (di atas 1/100 second), aperture (f) disetel menyesuaikan dengan kecepatan, dan ISO bisa dinaikkan (400 ke atas) atau tidak (tetap di angka 100-200) sesuai dengan selera.
- Aperture priority (mode A di kamera Nikon dan Av di kameran Canon): aperture dapat disetel sesuai dengan selera untuk menghasilkan kualitas gambar yang diinginkan, adapun speed otomatis akan menyesuaikan. Flash dapat digunakan untuk membekukan obyek.
Berikut ini adalah foto-foto gerak dengan teknik Freezing:
1358079576927574083
Membekukan objek model di saat loncat (Ajie Nugroho/Kampret)
13580796602074288351
Perahu bergerak (Gilang Aghil R./Kampret)
13580797621121596199
Surfing (Ki Suki/Kampret)
2. Teknik Panning
Panning adalah teknik fotografi yang dilakukan untuk menangkap obyek bergerak sambil menggerakkan kamera secara paralel ke objek. Dengan menggerakkan kamera bersama-sama dengan objek, objek tetap tajam dan latar belakang menjadi kabur (blur) sebagai hasil dari gerakan.
Ada dua cara setelan kamera untuk melakukan panning:
- Set kamera ke mode shutter priority (Tv di Canon / S di Nikon) untuk mengatur kecepatan rana menjadi cukup lambat untuk menangkap gerakan tetapi tidak terlalu lambat sehingga seluruh gambar akan kabur.
- Set kamera ke mode sepenuhnya manual, menentukan kecepatan rana dan menentukan aperture sesuai dengan DoF (depth of field) yang diinginkan. Setelah keduanya diatur lalu mengatur ISO ke nilai yang sesuai untuk menerima eksposur akurat.
Untuk mencapai hasil terbaik, pilih kecepatan rana yang tepat untuk adegan tertentu, mempertimbangkan kecepatan objek dan focal length yang dipilih. Misalnya, ketika sepeda lewat 4-5 meter di depan kamera dengan lensa 24mm, shutter speed bisa antara 1/20 - 1/30 untuk hasil panning yang halus.
Cara pengambilan adalah dengan menggerakkan kamera mengikuti obyek. Ikuti obyek dengan menekan setengah tombol rana dan jika sudah berada tepat di depan mata tekan sempurna tombol rana untuk meng-capture obyek.
Berikut ini adalah foto-foto gerak dengan teknik panning:
1358080512943098641
Panning dari motor balap (Irma Aja/Kampret)
1358080577455608135
Panning di saat hujan (Al Johan/Kampret)
13580806221458301817
Panning bajaj (Dian Kelana/Kampret)
1358080745814029278
Waduh ber-SMS ria sambil berkendara (Arie Sandy/Kampret)
3. Teknik Blurring
Teknik ini adalah kebalikan dari teknik panning. Memotret gerak dengan kecepatan rana cukup lambat namun tidak dengan menggerakkan kamera. Tujuan dari teknik ini adalah menangkap momen bergerak sehingga yang bergerak menjadi blur tetapi latar belakang atau ada obyek yang tidak sepenuhnya blur.
Secara teknis, caranya mirip dengan panning. Satu-satunya perbedaan adalah kamera harus tetap stabil (tidak digerakkan) saat memotret.
Berikut ini adalah foto-foto dengan teknik blurring:
1358081173791071499
Movement (Della Anna/Kampret)
13580812591854522374
Geraknya lebih terlihat (Ouda Teda/Kampret)
135808130788863722
Gerak dan gerak (Septin Puji A./Kampret)
Ada beberapa teknik lagi untuk memotret gerak, di antaranya adalah dengan cara melalukan zoom pada saat kamera disetel dengan rana lambat seperti foto berikut:
13580815461650241933
Dizoom untuk efek gerak (AR Mutajalli/Kampret)
Atau dengan memanfaatkan flash external dengan memainkan fitur multi (flash yang menyala beberapa kali dalam rentang waktu tertentu), fitur ini mirip dangan tehnik Second Curtain/Rear curtain pada DSLR atau Slow Sync Flash pada pocket camera, efek yang dihasilkan adalah rentetan gerak atau motion trail seperti foto berikut:
1358081434724745046
Rentetan gerak (Arie Sandy/Kampret)

0 komentar:

Posting Komentar