
Memotret gerak (Bowo Bagus/Kampret)
Untuk memotret gerak (motion/movement) dapat menggunakan salah satu dari teknik berikut:
1. Teknik Freezing
Memotret obyek bergerak dengan teknik ini adalah bagaimana “membekukan” obyek pada momen bergerak yang tepat sehingga diperoleh foto yang menggambarkan gerakan.
Berikut ini adalah setting kamera untuk memotret gerak dengan teknik freezing:
- Setting manual: menggunakan speed tinggi (di atas 1/100 second), aperture (f) disetel menyesuaikan dengan kecepatan, dan ISO bisa dinaikkan (400 ke atas) atau tidak (tetap di angka 100-200) sesuai dengan selera.
- Aperture priority (mode A di kamera Nikon dan Av di kameran Canon): aperture dapat disetel sesuai dengan selera untuk menghasilkan kualitas gambar yang diinginkan, adapun speed otomatis akan menyesuaikan. Flash dapat digunakan untuk membekukan obyek.
Berikut ini adalah foto-foto gerak dengan teknik Freezing:

Membekukan objek model di saat loncat (Ajie Nugroho/Kampret)

Perahu bergerak (Gilang Aghil R./Kampret)

Surfing (Ki Suki/Kampret)
Panning adalah teknik fotografi yang dilakukan untuk menangkap obyek bergerak sambil menggerakkan kamera secara paralel ke objek. Dengan menggerakkan kamera bersama-sama dengan objek, objek tetap tajam dan latar belakang menjadi kabur (blur) sebagai hasil dari gerakan.
Ada dua cara setelan kamera untuk melakukan panning:
- Set kamera ke mode shutter priority (Tv di Canon / S di Nikon) untuk mengatur kecepatan rana menjadi cukup lambat untuk menangkap gerakan tetapi tidak terlalu lambat sehingga seluruh gambar akan kabur.
- Set kamera ke mode sepenuhnya manual, menentukan kecepatan rana dan menentukan aperture sesuai dengan DoF (depth of field) yang diinginkan. Setelah keduanya diatur lalu mengatur ISO ke nilai yang sesuai untuk menerima eksposur akurat.
Untuk mencapai hasil terbaik, pilih kecepatan rana yang tepat untuk adegan tertentu, mempertimbangkan kecepatan objek dan focal length yang dipilih. Misalnya, ketika sepeda lewat 4-5 meter di depan kamera dengan lensa 24mm, shutter speed bisa antara 1/20 - 1/30 untuk hasil panning yang halus.
Cara pengambilan adalah dengan menggerakkan kamera mengikuti obyek. Ikuti obyek dengan menekan setengah tombol rana dan jika sudah berada tepat di depan mata tekan sempurna tombol rana untuk meng-capture obyek.
Berikut ini adalah foto-foto gerak dengan teknik panning:

Panning dari motor balap (Irma Aja/Kampret)

Panning di saat hujan (Al Johan/Kampret)

Panning bajaj (Dian Kelana/Kampret)

Waduh ber-SMS ria sambil berkendara (Arie Sandy/Kampret)
Teknik ini adalah kebalikan dari teknik panning. Memotret gerak dengan kecepatan rana cukup lambat namun tidak dengan menggerakkan kamera. Tujuan dari teknik ini adalah menangkap momen bergerak sehingga yang bergerak menjadi blur tetapi latar belakang atau ada obyek yang tidak sepenuhnya blur.
Secara teknis, caranya mirip dengan panning. Satu-satunya perbedaan adalah kamera harus tetap stabil (tidak digerakkan) saat memotret.
Berikut ini adalah foto-foto dengan teknik blurring:

Movement (Della Anna/Kampret)

Geraknya lebih terlihat (Ouda Teda/Kampret)

Gerak dan gerak (Septin Puji A./Kampret)

Dizoom untuk efek gerak (AR Mutajalli/Kampret)

Rentetan gerak (Arie Sandy/Kampret)
0 komentar:
Posting Komentar